sepakbola menjadi magnet kuat untuk kalangan muda, karena memuat unsur kedaerahan, tradisi, dan kebanggan, semua diwujudkan secara lisan maupun tulisan, juga secara phikis dan fisik.
secara lisan sangat terlihat dari gambaran bagaimana ucapan dan arah pembicaraan seseorang yang terus menerus membicarakan topik yang sama selolah tim sepakbola tersebut yang hanya ada di dalam pikirannya.
secara tulisan pun tidak jauh berbeda dengan lisan, namun penggungkapannya berbeda tanpa harus berkomunikasi langsung orang lain dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
menjadi sebuah ironi ketika secara lisan dan tulisan selalu terdapat penggunaan kata yang tidak baik dipakai
bahkan penggunaan tersebut seolah dijadikan sebuah identitas dan kebanggaan bagi seseorang tanpa melihat sisi yang lainnya misalnya sisi kesopanan.
penggunaan kata "WASIT GOBLOK", "
jika hal tersebut sudah dilakukan berulang ulang dan bertahun tahun, di pastikan dalam generasi muda tersebut akan terjadi pergesaran nilai. yang tentunya bergeser pula nilai nilai di masyarakat nantinya.
sudah selayaknya semua pihak dapat peduli terhadap hal ini, kita harus tetap bisa mempertahankan nilai nilai budaya, kesopanan yang selama ini melekat dalam masyarakat, agar tidak pudar atau hilang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskita sadar bahwa ada tekanan dari beberapa oknum besar yang mendorong supaya kita melupakan dan menyepelekan tradisi asli kita, karena hanya dengan tradisi warisan leluhur, maka kita bisa bangkit dari keterpurukan, juga semangat nasionalisme generasi muda akan menjadi bangkit lagi kalau kita berhasil menunjukkan ke mata dunia bahwa kita bukanlah Negara kecil
BalasHapusPostingan yang bermanfaat, pak